Feb 11, 2008

Hujan Melelehkan Malam


Langit malam luntur,
hujan meleleh... hitam, hitam.

***
Karena kematian adalah perayaan,
ia mengasah belati.
Karena kesedihan adalah tamu,
ia membuka pintu.
Karena kesendirian adalah gua,
ia bertapa.

***
Langit malam luntur,
hujan meleleh... pekat, pekat.



sejak kemarin alunan sepi melenggak lenggok di kamarku. menarikan elegi sedihku yang
berkepanjangan. lepas, kankulepas laraku yang tak berguna. tak ada kesempatan untuk bergerak bila kaki mungilku tak kau lepaskan dari mautmu. ucapkan mantra mantra penghuni surga. aku harus berani, aku harus menantangnya. tak ada obat apapun untuk menghentikan kematian. contra vim mortis non est medicamen in hortis. kankusambut ajal dengan senyum dan
bersandarlah pada darah yang mengalir. nikmati hembus nafasku yang perlahan menghilang. dan waktunya, kawan. waktunya sajak kematian yang ku rencanakan dulu. kini ku nikmati di pagi berembun ini. lupakan air matamu karena tak lagi akan memberiku hidup.

0 komentar:

Tentangku :

My photo
Surabaya, East Java, Indonesia